Minggu, 06 Juni 2010

EKONOMI INDUSTRI “PERSAINGAN DALAM INDUSTRI TELEKOMUNIKASI”

Persaingan Dalam Industri Telekomunikasi.

Peran kebijakan persaingan menjadi sangat penting untuk sektor telekomunikasi yang sedang dalam proses transisi dari era monopoli memasuki era persaingan. Kebijakan Pemerintah dituntut untuk mampu mewadahi dinamisnya perkembangan tekonologi yang berdampak pada strategi bisnis, struktur pasar serta pertumbuhan pasar. Komisi telah mengkaji telekomunikasi sejak tahun 2004 hingga sekarang. Selanjutnya, dalam penanganan perkara, kasus Temasek yang dibacakan putusannya pada tanggal 19 November 2007, merupakan kasus besar yang menyita perhatian berbagai pihak, pelaku usaha dalam dan luar negeri, pemerintah, serta konsumen sebagai pengguna jasa. Berdasarkan kajian dan penanganan perkara, hal penting yang perlu dicatat adalah:
a. Sektor telekomunikasi merupakan sektor strategis yang meliputi satelit, jaringan kabel bawah laut, dan microwave links yang menguasai hajat hidup orang banyak, sehingga Pemerintah berhak mengatur agar tidak terjadi pelanggaran hak-hak kedaulatan Indonesia dalam memiliki akses telekomunikasi international;
b. Sektor telekomunikasi merupakan sektor yang penting dan memberikan kontribusi yang substansial terhadap perkembangan ekonomi nasional, dan meskipun telah terdapat banyak operator akan tetapi belum menunjukkan kinerja persaingan yang optimal;
c. Pemerintah hendaknya mengefektifkan kebijakan – kebijakan yang terkait dengan:
i. Pengaturan interkoneksi, sebagai jantung dari persaingan di telekomunikasi;
ii.Pencegahan potensi penyalahgunaan integrasi vertikal; sebagai salah satu contoh adalah upaya penggunaan accounting separation;
iii.Penerapan modern licensing, yaitu mewajibkan pemegang lisensi untuk mengembangkan infrastruktur dan apabila tidak sanggup melaksanakan maka lisensi wajib dikembalikan kepada Negara, dan lisensi tersebut tidak dapat dipindahkan ke pihak lain;
iv.Pengembangan kebijakan agar cepat mampu mengikuti perkembangan teknologi dan strategi bisnis; sebagai contoh untuk kasus VOIP.
d. Konsumen selama ini telah dirugikan karena tindakan anti persaingan yang dilakukan pelaku usaha telekomunikasi, antara lain disebabkan oleh:
i. Struktur kepemilikan silang, menyebabkan adanya price-leadership dalam industri telekomunikasi. Telkomsel sebagai pemimpin pasar kemudian telah menetapkan harga jasa telekomunikasi seluler secara eksesif. Komisi menemukan bahwa sejak tahun 2003 sampai dengan 2006, konsumen layanan telekomunikasi seluler mengalami kerugian yang cukup besar yaitu antara Rp 14,7 triliun hingga Rp 30,8 triliun;
Menurutnya, kebijakan BRTI yang ditujukan ke seluruh operator selular, tertuang dalam Surat Plt. Dirjen Postel selaku Ketua BRTI No.306/BRTI/XII/2009 tertanggal 30 Desember 2009 tentang Program Promo Layanan Telekomunikasi.

"Di mana para penyelenggara telekomunikasi dilarang untuk menawarkan tarif nol dalam promosi dan memberikan bonus gratis untuk layanan SMS lintas penyelenggara telekomunikasi,"

(sumber : situs KPPU )


Karya Punya : SONA PRIMANDA, Mahasiswa UNP, 2007.

Komoditi Karet

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi di dalam upaya peningkatan devisa Indonesia. Ekspor Karet Indonesia selama 20 tahun terakhir terus menunjukkan adanya peningkatan dari 1.0 juta ton pada tahun 1985 menjadi 1.3 juta ton pada tahun 1995 dan 2.0 juta ton pada tahun 2005. Pendapatan devisa dari komoditi ini pada semester pertama tahun 2006 mencapai US$ 2.0 milyar, dan diperkirakan nilai ekspor karet pada tahun 2006
akan mencapai US $ 4,2 milyar (Kompas, 2006).
Sejumlah lokasi di Indonesia memiliki keadaan lahan yang cocok untukpertanaman karet, sebagian besar berada di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Luas area perkebunan karet tahun 2005 tercatat mencapai lebih dari 3.2 juta ha yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Diantaranya 85% merupakan perkebunan karet milik rakyat, dan hanya 7% perkebunan besar negara serta 8% perkebunan besar milik swasta. Produksi karet secara nasional pada tahun 2005 mencapai 2.2 juta ton. Jumlah ini masih akan bisa ditingkatkan lagi dengan melakukan peremajaan dan memberdayakan lahan-lahan pertanian milik petani serta lahan kosong/tidak produktif yang sesuai untuk perkebunan karet. Dengan memperhatikan adanya peningkatan permintaan dunia terhadap komoditi karet ini dimasa yang akan datang, maka upaya untuk meningkatakan pendapatan petani melalui perluasan tanaman karet dan peremajaaan kebun bisa merupakan langkah yang efektif untuk dilaksanakan. Guna mendukung hal ini, perlu diadakan bantuan yang bisa memberikan modal bagi petani atau pekebun swasta untuk membiayai pembangunan kebun karet dan pemeliharaan tanaman secara intensif.



B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana perkembangan luas perkebunan karet di Indonesia pada tahun 2005–2007?
b. Bagaimana perkembangan produksi karet di Indonesia pada tahun 2005–2007?
c. Bagaimana tingkat ekspor dan impor karet di Indonesia pada tahun 2005–2007?



C. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui perkembangan luas perkebunan karet di Indonesia pada tahun 2005-2007.
b. Untuk mengetahui perkembangan produksi karet di Indonesia pada tahun 2005-2007.
c. Untuk mengetahui tingkat ekspor dan impor karet di Indonesia pada tahun 2005-2007.

untuk lengkapnya download di sini

PERENCANAAN PEMBANGUNAN “PERSAWAHAN DI KOTA SAWAHLUNTO”

PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG
Pertanian merupakan sektor penting dalam suatu Negara. Terutama Negara agraris seperti Indonesia. Disini penulis menganmbil tentang pertanian di sawahlunto dan dikhususkan tentang pertanian padi dan factor yang menentukannya seperti sawah, irigasi, dll. Pertanian padi di kota sawahlunto pada tahun 2007 sebesar 12.065 ton dengan luas panen 2413 Ha. Dan itu harus dikelola dengan baik agar dengan hasil panen tersebut bias terdistribusikan dengan baik.

B. PERUMUSAN MASALAH
Pertanian merupakan salah satu sektor dari sembilan sektor ekonomi di Indonesia. Dan sektor pertanian sangat penting karena merupakan sektor yang menguasai kebutuhan konsumsi masyarakat, karena menghasilkan beras yaitu makanan pokok bangsa Indonesia. Maka dari itu penulis mengajukan beberapa pertanyaan atau permasalahan diantaranya sebagai berikut :
1) Luas panen dan produksi dari sawah pertanian di kota sawahlunto?
2) Jenis pengairan yang dipakai persawahan di kota sawahlunto?
3) Teknologi yang dipakai dalam persawahan?

C. TUJUAN
Karya tulis ini disusun dengan tujuan
1) Mengetahui produksi sawah di sawahlunto
2) Mengetahui teknologi yang digunakan dalam persawahan
3) Untuk sebagai tugas mata uliah PERENCANAAN PEMBANGUNAN




download Word lengkapnya disini

Pengangguran Yang Menjadi Ancaman Terhadap Ekonomi Sumbar

Bab l
PENDAHULUAN
A . Latar belakang
Salah satu indikator ekonimi yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu perekonimian adalah indikator kesempatan kerja. Kesempatan kerja dapat memperlihatkan tingkat partisipasi masyarakat dalam membangun perekonomian Negara, selain itu,indikator ini dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan pemerintah dalam menjalankan kebijakan ekonominya. Apabila kesempatan kerja sudah banyak maka pendapatan masyarakat akan meningkat. Kita ketahui bahwa yang menentukan tingkat kemakmuran adalah pendapatan. Pendapatan akan mencapai tingkat maksimum jika tingkat penggunaan tenaga kerja penuh (full employment) dapat diwujutkan. Bisa kital lihat SUMBAR tahun 2008 jumlah terdaftar tenaga kerja yang belum di tempatkan tahun sebelumnya sekitar 96609 jiwa sedangkan yang teredaftar tahun ini adalah sekitar 14203 jiwa tetapi hanya sekitar 3050 jiwa yang di tempatkan atau sudah mendapatkan pekerjaan dan sisa dari pelamar tersebut akan menganggur atau belum dapat pekerjaan. Tingginya tingkat pengangguran inilah yang akan mengurangi pendapatan masyarakat sehingga dengan adanya pengangguran maka otomatis akan mengurangi tingkat kemakmuran masyarakat. Pengangguran akan menimbulkan masalah ekonomi dan sosial bagi individu yang mengalaminya. Pengangguran juga akan berdampak terhadap keadaan ekonomi,politik dan sosial bagi negara yang mempunyai tingkat penganguran yang tinggi. Pengangguran sangat berpengaruh terhadap pencapaian kesejahtraan masyarakat dan prospek daerah bersangkutan..


Lengkapnya download disini

KEHIDUPAN EKONOMI INDONESIA PADA MASA ORDE BARU

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Penulis mengambil topik ini sebagai judul karena dilatarbelakangi dengan dinamka perekonmian bangsa Indonesia pada zaman ORBA (Orde Baru). Di mana zaman ini adalah zaman yang lama berkuasa, yaitu selama kurang lebih 32 tahun. Dan selama masa pemerintahan tersebut banyak masalah-masalah ekonomi yang terjadi pada rezim tersebut. Dan banyak kejadian-kejadian ekonomi yang terjadi, seperti stabilisasi, rehabilitasi, inflasi, dan lain-lain. Karena dengan latar belakang tersebut penulis mengambil topik ini.

Rumusan Masalah
Dalam pembahasan rumusan masalah, penulis bisa menyampaikan bebrapa pertanyaan, yaitu sbb;
1. bagaimana keadaan perekonomian Indonesia pada zaman ORBA ?
2. dampak kebijakn poltik terhadap perekonomian Indonesia pada saat itu?
3. dampak kebijakn ekonomi yang diambil pemerintah pada saat itu ?

Tujuan Penulisan
Dimana dalam tujuan penulisan tugas akhir makalah ini adalah sebagai penunjang nilai dalam mata kuliah PEREKONOMIAN INDONESIA. Selain itu tujuan dalam penulisan makalah ini adalah ingin mengetahui bagaimana perkembangan dan kondisi perekonomian Indonesia pada zaman ORBA.

Manfaat penulisan
Selain tujuan yang sudah dijabarkan di atas, penulisan makalah ini juga mempunyai manfaat. Penulis berharap agar dengan penulisan makalah ini ada manfaat, yaitu menambah pengetahuan kita semua dalam masalah perekonomian Indonesia waktu itu, selain itu menambah wawasan kita sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi tentang masalah perekonomian Indonesia.



untuk lengkapnya download disini

PERANAN AGRIBISNIS TERHADAP PENINGKATAN DEVISA NEGARA

BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Tidak dapat dipungkiri lagi Indonesia merupakan negara yang bergantung pada sektor pertanian dalam komoditi ekspor,ketika terjadi krisis moneter yang menyebabkan kuatnya nilai dollar amerika saat itu justru menguntungkan dan membawa berkah bagi produk kita yang berbasis sumber daya alam terutama pertanian yang berorentasi ekspor,walaupun tidak dapat dipungkiri lagi akibat merosotnya nilai rupiah tersebut juga menggoyahkan dan berdampak buruk pada perkonomian Indonesia yang juga sebahagian besar didominasi pada sektor industri.
Dalam hasil pertanian yang menjadi komoditi ekspor,Indonesiamemiliki pangsa pasar yang luas, komoditas konstributor penyumbang devisa dari sektor pertanian meliputi getah karet dan lainnya, tembakau, coklat, teh, kopi, rempah rempah dan sawit (perkebunan) ikan kering yang digarami dan diasapi, ikan segar dingin atau beku, serta udang dan kerang,jagung, buah-buahan, kulit (peternakan) .
Angka hasil pertanian tersebut akan lebih besar nilainya apabila mencantumkan data ekspor hasil agribisnis secara keseluruhan termasuk hasil agro industri. Untuk dapat memperoleh pangsa pasar dalam perdagangan global yang semakin kompetitif, kita harus mencermati komoditi yang mempunyai keunggulan daya saing.
Oleh karena itu kita harus mengusahakan komoditas agribisnis kita mempunyai kelebihan, sehingga dapat bersaing dengan komoditi negara lain, untuk itu dibutuhkan strategi dalam mengembangkan sistem agribisnis di indonesia, salah satu cara yaitudengan mempercepat transformasi pertanian modern yang tangguh dan berwawasan lingkungan serta didukung oleh semua pihak, sebagai langkah awal yaitu menetapkan agribisnis dan agroindustri sebagai primadona pembangunan ekonomi dan menjadi prioritas paling tinggi
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas , maka kami dapat mengangkat beberapa hal pokok yang akan dikembangkan yaitu:
1. bagaimana sejarah perkembangan Agribisnis?
2. bagaimana peranan agribisnis dalam meningkatkan devisa,serta?
3. bagaimana strategi yang dipakai dalam pengembangan agribisnis.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari tugas ini adalah :
1 Untuk mengetahui bagaimana perana agrinbisnis terhadap peningkatan devisa.
2. Untuk menamabah pengetahuan tentang agribisnis.
3. Untuk memenuhi tugas agribisnis.


download word lengkapnya disini

“PERENCANAAN PENGEMBANGAN PARIWISATA BAHARI, PANTAI ,DAN BUDAYA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN” SERTA POTENSI DAN PELUANG INVESTASI

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pembangunan pariwisata akan mempunyai arti penting dalam pemulihan ekonomi nasional sebagai dari krisis yang pada saat ini menunjukkan adanya perbaikan yang menuju pada kehidupan sedia kala. Pembangunan parirwisata merupakan integral dari pembangunan bangsa. Disamping itu, pembangunan kebudayaan pun tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pariwisata, karena pembangunan kebudayaan dengan pariwisata akan memberikan nilai tambah bagi bangsa serta peradaban dunia.
Padang Pariaman merupakan daerah yang memiliki objek wisata yang patut untuk dikembangkan yang akan memiliki nilai tambah pada perekonomian daerah dan tentu saja adanya potensi dan peluang investasi. Untuk saat ini Padang Pariaman memiliki jumlah objek wisata lebih dari 78 lokasi yang terdiri dari 26 objek wisata alam, 5 objek wisata budaya , 30 objek wisata sejarah, 10 objek wisata pantai, dan 7 objek khusus.
Sebagaimana yang kita ketahui Kota Pariaman merupakan kota yang terletak di pinggir pantai, banyak objek wisata pantai dan bahari yang mempunyai peluang untuk tersentuh tangan investor, seperti Pantai Gondoriah, Pantai Kata, Pulau Angso, Pantai Belibis, Pantai Mangguang ,Talao Pauh, Pasir Sanur, dan lain-lain yang mempunyai kelebihan masing-masing dan keindahan yang mempunyai nilai ekonomis apabila adanya pengelolaan yang baik, tentu saja dibutuhkan dana yang tidak sedikit dari pemerintah dan tentunya, oleh karena itu peran Investor juga dibutuhkan, dan permasalahannya sekarang adalah bagaimana menarik minat investor agar perencanaan pembangunan ini bisa berjalan dengan baik
Namun demikian daya tarik tersebut kondradiktif dengan kondisi permasalahan mendasar yang menjadi perhatian utama yang ditunjukkan oleh belum optimalnya jaminan keamanan dan kepastian regulasi yang ditawarkan bagi investor dalam menanamkan investasi ,oleh karena itu perlunya upaya pemerintah untuk mengoptimalkan realisasi investasi melalui kebijakan penciptaan iklim investasi yang kondusif bagi perkembangan sektor unggulan daerah,sehingga dengan berjalannya penggembangan objek wisata akan bermata rantai pada peningkatan perekonomian dan kesempatan terciptanya lapangan kerja.



A. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas , maka penulis dapat merumuskan masalah yang akan diangkat yaitu:
1. Apakah pengembangan pariwisata di Padang Pariaman bisa dikembangkan dan bagaimana perannya terhadap peluang investasi?
2. Kendala yang di hadapi serta analisis swot dalam mengembangkan pariwisata di kabupaten Padang Pariaman


download selengkapnya disini

Sabtu, 05 Juni 2010

kondisi koperasi saat ini dan perencanaannya dalam memajukan ekonomi Dibupaten Padang Pariaman

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 latar belakang

Koperasi merupakan kumpulan orang-orang yang bekerjasama memenuhi satu atau lebih kebutuhan ekonomi atau bekerjasama melakukan usaha, maka dapat dibedakan dengan jelas dari badan usaha atau pelaku kegiatan ekonomi yang lain yang lebih mengutamakan modal.

Koperasi sebagai solusi untuk mewujudkan ekonomi rakyat yang adil tanpa memempatkan rakyat sebagai korban eksploitasi pasar bebas. Untuk itu, diperlukan daya pendukung internal yang kuat dan sanggup bersaing yang dapat diperoleh melalui partisipasi ekonomi aktif anggota dan kreatifitas manajemen koperasi dalm memanfaatkan setiap peluang usaha.

Karena gerakan koperasi masih tegak berdiri disituasi krisis ekonomi yang berkepanjangan, maka diharapkan kedepan koperasoi dapat benar-benar menjadi soko gurui perekonomian Indonesia.

Sejak awal kelahirannya koperasi diharapkan menjadi soko guru perekonomian Indonesia.Pola penggorganisasian dan pengelolaannya yang melibatkan partisipasi setiap anggota dan pembagian hasil usaha yang cukup adil menjadikan koperasi sebagai harapan pengembangan perekonomian Indonesia.Dukungan dari pemerintah dan berbagai lembaga lainnya membuat koperasi dapat tumbuh subur di Indonesia.Akan tetapi pertumbuhan koperasi tidak senantiasa semulus apa yang diharapkan dan dibayangkan.Banyak permasahan dan kendala yang dihadapi dalam setiap perkembangannya,harapan menjadikan koperasi sebagai sebagai soko guru perekonomian belum terwujud. Meski banyak contoh koperasi yang telah berhasil membuat sejahtera anggotanya tetapi masih banyak hal yang perlu dibenahi.
1.2. perumusan masalah
Berdasarkan latar belakangnya maka makalah ini, permasalahannya hanya dibatasi pada kondisi dan pengaruh koperasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Padang Pariaman dalam mengupayakan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat Indonesia khususnya Padang Pariaman.Oleh sebab itu pemerintah Padang Pariaman berupaya mengembangkan sector koperasi namun dalam perkembangannya belum dilakukan dengan optimal.
1.3. tujuan penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah:
1. sebagai masukan bagi pemerintah daerah Kabupaten Padang Pariaman dalam upaya mengembangkan koperasi di Padang Pariaman.
2. Sebagai penambah wawasan semua Pembaca mengenai peran dan pentingnya koperasi.
3. Bagaimana atau dengan apa koperasi kita pergi atau mencapai tujuan tersebut?
4. Metode atau analisis apa yang cocok dikembangkan dalam memajukan koperasi di Padang Pariaman.
5. Sebagai salah satu syarat untuk bisa lulus dalam mata kuliah Perencanaan Pembangunan.


download lengkapnya disini