Rabu, 31 Oktober 2012

DAMPAK KRISIS KEUANGAN GLOBAL BAGI INDONESIA

LATAR BELAKANG

Perekonomian dunia kembali guncang setelah pada bulan Agustus 2007 perekonomian Amerika mulai dilanda krisis keuangan yang kemudian lebih dikenal sebagai krisis Subpreme Mortgage. Krisis ini tidak serta merta melanda negeri Paman Sam tersebut, melainkan merupakan buah dari kebijakan ekonomi yang diterapkan Amerika selama 1 dekade terakhir.
Krisis ekonomi yang melanda Amerika Serikat terjadi akibat macetnya kredit properti (subprime mortgage), semacam kredit kepemilikan rumah (KPR) di Indonesia. Hal tersebut diikuti dengan ambruknya lembaga-lembaga keuangan di Amerika Serikat. Sebelum krisis, Alan Greenspan, selaku Ketua The Fed, bank sentral Amerika Serikat, menerapkan suku
bunga rendah pada kisaran 1 hingga 2 persen. Yang menjadi masalah, lembaga keuangan pemberi kredit pemilikan rumah (KPR) di Negeri Paman Sam itu banyak menyalurkan kredit kepada penduduk yang sebenarnya
tidak layak mendapatkan pembiayaan. Kemudahan pemberian kredit terjadi justru ketika harga properti di AS sedang naik. Pasar properti yang bergairah membuat spekulasi di sektor ini meningkat. Kredit property memberi suku bunga tetap selama tiga tahun yang membuat banyak orang membeli rumah dan berharap bisa menjual dalam tiga tahun sebelum suku
bunga disesuaikan. Sementara, untuk memberikan kredit, lembaga-lembaga
itu umumnya meminjam dana jangka pendek dari pihak lain, termasuk lembagakeuangan.Perusahaan pembiayaan kredit rumah juga menjual suratutang kepada lembaga-lembaga investasi dan investor di berbagainegara.Beberapaperusahaanpembiayaankredit rumah,
Hal diataslah yamg melatar belakangi penulis mengangkat judul “DAMPAK KRISIS KEUANGAN BAGI INDONESIA”.

download lengkap PDF file nya disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar