Senin, 12 April 2010

Dampak Krisis Finansial Produksi Otomotif di Eropa

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Krisis finansial saat telah menimbulkan dampak bagi perekonomian dunia. Krisis finansial global telah menyebabkan resesi dunia yang parah dan merusak. Krisis finansial terburuk dalam 80 tahun terakhir telah memaksa berbagai negara bekerja bahu membahu untuk menemukan cara membantu mengangkat sistem finansial yang lumpuh akibat berbagai bank tak berani saling memberikan pinjaman.
Eropa sangat merasakan dampak dari krisis finansial tersebut. Hal itu dapat terlihat dengan meningkatnya bukti bahwa Eropa sudah mengalami resesi, para analis mengkhawatirkan kerjasama untuk mengangkat sistem perbankan dapat terancam, sehubungan banyak pemerintahan mulai mengalihkan perhatian mereka untuk membangkitkan kembali permintaan domestik mereka.
Selain mengancam perbankkan Eropa, krisis finansial juga memberi dampak langsung yang dihadapi oleh para produsen adalah adanya penurunan permintaan yang mengakibatkan menurunnya produksi. Disamping itu, dampak lain dari krisis keuangan dunia adalah sikap kehati-hatian (prudential) perbankan dalam menyalurkan kredit bagi produsen dan konsumen.
Dalam makalah ini kami akan membahas “Dampak Krisis Finansial Terhadap Produksi Otomotif di Eropa”. Seberapa jauhkah krisis finansial mempangruhi produksi tersebut.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sejauh mana krisis finansial telah mempengruhi produksi otomotif di Eropa.
BAB II

LANDASAN TEORI


Landasan teori yang dipakai adalah teoro yang dikemukakan oleh J.S Mill tentang Comparatif adventage. Dimana suatu negara akan menghasilkan suatu barang dan mengekspor suatu barang yang memiliki comparratif adventage terbesar dan menyimpan barang yang memilki comparatif disadventage terbesar. Makudnya disini, suatu barang yang dihasilkan denga lebih murah akan diekspor dan mengimpor barang yangyang dihasilkan sendiri memakan biaya yang mahal.
Dengan memproduksi suatu barang dengan biaya yang relatif murah maka negara tersebut dapat melakukan dumping. Dumping adalah tindakan suatu negara dimna mereka menjual produknya di luar negeri lebih murah dibandingkan harga dalam negeri. Hal ini dilakukan denga tujuan untuk menguasai pasar.
Teori kedua yang dipakai adalah teori Hecksher Ohlin (HO). Dimna dikatakan bahwa peredaan oportunity suatu produk antara suatu negara dengan negara lain bisa terjadi apabila adanya perbedaan jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara tersebut. Negara yang memiliki proporsi faktor produksi yang lebih banyak misalkan modal, maka negara tersebut mempunya kesempatan besar untuk menguasai pasar.









BAB III
PEMBAHASAN

Otomotif Eropa Alami Penurunan Terbesar

Berdasarkan dari artikel yang kami kutip dari BRUSSELS (Suara Karya): Kalangan produsen otomotif Eropa mengumumkan penjualan mobil baru di kawasan tersebut mengalami penurunan sebesar 25,8 persen pada periode November 2008.
Asosiasi Produsen Otomotif Eropa (ACEA) mengumumkan bahwa semenjak krisis finansial melanda dunia, beberapa waktu lalu, dampak langsung yang dihadapi oleh para produsen adalah adanya penurunan permintaan yang mengakibatkan menurunnya produksi.
Disamping itu, dampak lain dari krisis keuangan dunia adalah sikap kehati-hatian (prudential) perbankan dalam menyalurkan kredit bagi produsen dan konsumen. Apabila kredit yang disalurkan kepada konsumen tidak lancar, secara otomatis permintaan konsumen juga akan berkurang.
Akibatnya jelas, penjualan otomotif baru mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar 25,8 persen pada November 2008 ini," tulis laporan ACEA seperti dikutip AP, kemarin.
ACEA memprediksi, penurunan ini akan terus berlanjut pada tahun depan, mengingat kalangan perbankan lebih memilih nasabah untuk menghindari kredit macet.
Selain itu, lanjut laporan itu, registrasi mobil penumpang di kawasan Eropa juga menunjukkan penurunan dibandingkan dengan beberapa bulan sebelumnya. Registrasi mobil penumpang baru di Eropa juga mengalami penurunan. Penurunan ini merupakan yang terendah dalam tujuh bulan terakhir.
Sementara itu, produsen mobil terbesar di Jepang, Toyota Motor Corp, menerapkan serangkaian tindakan pemangkasan biaya untuk menghadapi krisis finansial global yang telah mengakibatkan turunnya penjualan mobilnya. Dan juga Toyota bahkan telah menawarkan kredit bebas bunga untuk 11 model kendaraan buatannya setelah pada September volume penjualannya jatuh hingga 32 persen. Hal ini bisa dilakukan toyota karena mereka memiliki modal yang lebih banyak (teori HO).
Toyota membekukan proyek pengembangan bersama motor diesel dengan Isuzu Motor, demikian media Jepang, mengungkapkannya mengutip sumber. Mesin itu direncanakan digunakan untuk mobil kecil yang ditujukan pasar Eropa.
Toyota juga merencanakan untuk mengundurkan pembukaan pabrik baru di wilayah AS selatan, Mississippi setidaknya setahun mendatang. Pada mulanya pembukaan pabrik yang memproduksi mobil hybrid Prius direncanakan pada 2010.
Toyota juga meminta produsen baja untuk menurunkan harga plat bajanya sekitar 30 persen pada tahun anggaran baru, mulai 1 April, demikian media Nikkei melaporkannya. Dengan melakukkan hal ini Toyota bisa menjual mobil di negra lain (AS) dengan harga yang lebih murah (dumping), yang pada akhirnya Toyota dapat menguasai pasar AS (teori yang dikemukkan olehJ.S Mill tentang comparatif adventage)
Dari Meksiko dilaporkan, General Motors akan menutup sementara tiga pabriknya di Meksiko mulai pekan depan, namun mereka tidak akan menutup seluruh aktivitas pabrik, kata perusahaan dalam sebuah pernyataannya.
Pengumuman tersebut dilakukan setelah saham produsen otomitif AS itu mengalami penurunan yang cukup tajam dalam perdagangan awal minggu, setelah pemerintah AS menolak untuk memberikan dana talangan (bailout) terhadap industri otomotif AS.
Seperti diketahui, senat AS pada minggu lalu menolak untuk memberikan bantuan dan dana talangan terhadap tiga industri otomotif AS yang hampir bangkrut.
Penolakan itu disebabkan, karena manajemen dan para pimpinan di tiga industri tersebut menolak untuk menurunkan penghasilan mereka.
Kalangan senat beranggapan bahwa, penyelamatan industri otomotif itu harus disertai dengan perombakan manajemen dan penghasilan para eksekutif yang dinilai telah terlampau besar.
Pihak GM sampai saat ini berupaya untuk bertahan dengan menerapkan beberapa langkah perubahan manajemen. "Kondisi pasar menunjukkan situasi masih belum berubah.
Untuk itu, pihak GM akan konstan merevisi tingkat produksi untuk menjaganya sejalan dengan permintaan pasar. Pabrik-pabrik di San Luis Potosi dan Guanajuato, di Meksiko Tengah dan Coahuila, di tenggara Meksiko, akan ditutup pada 22 Desember dan dibuka kembali secara bertahap pada Januari.













BAB IV

KESIMPULAN


Dari pembahasan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa krisi finansial sangat membawa yang sangat besar bagi produksi otomotif di Eropa. Hal ini disebabkan oleh menurunnya permintaan konsumen terhadap mobil.Penurunan permintaan konsumen tersebut terjadi karena bank sangat berhati-hati untuk memberikan atau menyalurkan kredit kepada masysrakat.
Dengan adanya penurunan produksi otomotif di Eropa, mungkin karena biaya produksi yang sangat besar maka industri otomotif jepang (Toyota) dapat menguasi pasar dengan mudah. Seperti yang diterangkan dalam makalah bahwa sekarang ini Toyota telah menguasai pasar di AS.
Untuk dapat menguasai pasar As tersebut Toyota melakukan beberapa cara. Di antranya adalah dengan melakukan pemangkasan biaya dan melakukan dumping. Selain itu jepang juga menawarkan kredit bebas bunga untukmodel kendraan tertentu, dengan memberikan kredit bebas bunga konsumen akan tertarik membeli mobil keluaran toyota tersebut.
Berdasarkan nalisis saya untuk mengtasi hal itu adalah dengan memperhatikan bank terlebih dahulu. Bagaimana supaya bank dapat memberikan kembali kredit kepada konsumen tanpa harus berfikir panjang. Untuk mendukung bank tersebut mingkin pemerintah dapat menyediakan dana supaya bank tersebut dapat memulai kembali pasar uang guna mengatasi krisis. Dengan telah teratasinya krisis secara otomatis permintaan masyarakat akan normal, dan produksi otomotif sudah dapat berjalan dengan lancar kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar